Glutamat sebenarnya adalah asam amino alami yang ditemukan pada hampir semua makanan, terutama makanan dengan protein tinggi seperti produk susu, daging dan ikan, dan di banyak sayuran seperti tomat, kacang kedelai, dan rumput laut. Selain itu, tubuh manusia juga memproduksi glutamat yang berperan penting dalam regulasi normal fungsi tubuh. MSG adalah glutamat kimia yang terbentuk secara alami. Di masa lalu, monosodium glutamat diekstraksi dari makanan tinggi protein alami seperti rumput laut. Saat ini, monosodium glutamat terbuat dari proses fermentasi industri. Monosodium glutamat yang ditambahkan pada makanan memberikan fungsi penyedap, mirip dengan glutamat yang terdapat secara alami dalam makanan.
Kandungan vetcin adalah MSG (monosodium glutamat) merupakan garam natrium dari asam glutamat. MSG merupakan penguat rasa yang banyak digunakan pada masakan tiongkok, makanan dalam kaleng, dan daging olahan. MSG sebenarnya dinyatakan "aman" oleh FDA (FDA: seperti badan POM, milik Amerika). Hanya FDA mendapat laporan efek samping penggunaan MSG pada bahan makanan, diantaranya:
- Sakit kepala
- Berkeringat
- Nyeri dada
- Mual, muntah
- Rasa tertekan di wajah
- Baal, kesemutan di wajah, leher
- Sakit kepala
- Flushing
- Mati rasa, kesemutan atau terbakar di daerah wajah, leher dan daerah lain
- Jantung berdebar-debar
- Kelemahan
Batas Konsumsi Micin Bagi Manusia
Meski terdengar tidak berbahaya, tapi tetap saja akan menjadi berbeda jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, WHO sudah menetapkan batas aman konsumsi micin perharinya. Menurut WHO, micin akan aman dikonsumsi jika tak melebihi 6 gram per hari. Sementara, menkes RI merekomendasikan batas aman micin sebanyak 5 gram.
Lalu berapakah rata-rata orang Indonesia dalam mengkonsumsi micin? Ternyata, per harinya orang Indonesia hanya mengkonsumsi 0,65 gram. Jauh di bawah dari batas maksimal yang ditentukan. Jadi sebenarnya peluang kita untuk mengkonsumsi micin berlebihan kecil sekali. Lebih lanjut lagi, Zulfikar Hermawan dari Zenius juga pernah mengadakan penelitian yang menemukan bahwa kandungan MSG dalam semangkuk bakso kaki lima (bandung) rata-rata hanya sekitar 0,5 gram.
Selain itu dalam sebuah wawancara , ahli gizi dari University of Sidney, Leona Victoria Djajadi, mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan jika mengkonsumsi micin tak akan membuat seseorang menjadi bodoh.
Sebenarnya anggapan ini karena ada beberapa penelitian yang keabsahannya kurang bisa dipeertanggung jawabkan. Contohnya, ada penelitian di tahun 2002 dimana tikus-tikus percobaannya menjadi buta setelah disuntik MSG. sebenarnya hal ini bukan karena MSG namun karena dosis yang disuntikan ketikus-tikus itu terlalu tinggi. Yaitu sekitar 20 gram/100 gram makanan tikus. Ada juga penelitian yang dilakukan pada tahun 1969 namun pada tahun ini MSG yang disuntikan juga sama banyaknya yaitu sekitar 4 gram/kg berat badan.
Sebagai perbandingan, jika batas amn konsumsi MSG untuk manusia aedalah 6 gram, dan jika didasarkan pada asumsi bahwa manusia tersebut memiliki berat badan 50 kilogram, maka batas aman MSG per kg berat badannya adalah 0,12 gram/kg. kalau tikus itu dapat 4 gram/kg berat badan. Tentunya hal ini wajar saja jika otak mereka menjadi abnormal atau bodoh. Hal ini karena MSG yang diberikan pada mereka overdosis atau berlebihan.
Jadi mulai sekarang anda tidak perlu takut lagi untuk mengkonsumsi MSG. Hal ini karena MSG memang hanya garam penyedap rasa, bukan racun yang menyebabkan penyakit mematikan atau kebodohan yang selama ini banyak dipercaya oleh orang. Namun yang perlu diingat saat mengkonsumsi MSG anda tidak boleh berlebihan, karena apapun itu kalau berlebihan tidak baik
Posting Komentar